sobat berada di blognya guru geografi di Bandung

12 Februari 2008

Tipe Guru

Kalau dulu santer melekat julukan bagi guru, digugu dan ditiru, Umar Bakri, dll. Kini julukan tersebut sepertinya semakin luntur seiring kemajuan di masyarakat dan prilaku guru itu sendiri.

Sekalipun begitu, dengan sebutan sebagai guru, saat ini masih banyak guru yang merasa senantiasa terkontrol prilakunya. Hal ini semata-mata untuk menjaga image dan menjaga kemuliaan profesi pendidik. Tetapi sayangnya, di samping itu semua, guru juga manusia. Tidak mungkin kesempurnaan dan keidealan selalu melekat pada guru. Buktinya, jika dulu deskripsi tentang guru adalah seseorang yang rendah, miskin dan tidak mapan, tetapi sekarang, lihatlah di sekolah-sekolah negeri maupun swasta di Bandung, atau kota-kota lainnya, halaman parkir sekolah dipadati oleh kendaraan roda empat miliki guru, begitu juga kendaraan roda dua keluaran mutakhir. Sangat jarang guru sekarang berjalan kaki atau naik angkot, mungkin hanya beberapa orang yang kebetulan tidak bisa mengendaraai kendaraan atau alasan lain.

Seiring dengan kemapanan yang distimulasi oleh peningkatan ekonomi masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa para guru pun sudah menyelami alam kompetisi. Kompetisi yang terjadi terlepas dari kemampuannya mengajar, dapat sehat dan bahkan tidak sehat. Bahkan ironisnya lagi, banyak pula guru yang mencoba menjadi "penjilat" atasan, baik kepada Kepala Sekolah, maupun kepada pejabat-pejabat. Dan ironisnya pula, banyak kepala sekolah dan pejabat yang menikmati "jilatan" tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan potensi yang buruk bagi perkembangan dunia pendidikan, tetapi who care ?

Oleh karena itu saya mencoba membuat kategori guru di negeri ini sebagai berikut :
1. Guru Normatif, guru seperti ini tidak peduli dengan urusan yang lain kecuali mengajar di kelas. Keluar kelas terus keluar sekolah pulang dan istirahat. Biasanya guru seperti ini cenderung "nrimo".
2. Guru Spekulatif, gurun seperti ini masih melihat ada peluang ekonomi selain mengajar. Oleh karena itu selalu melihat sekolah sebagai "pangsa pasar". Guru seperti inilah yang jago negosiasi dengan penerbit buku dan LKS.
3. Guru Guru Progresif, guru seperti ini biasanya tidak hanya memiliki semacam keahlian, tetapi lebih dari sekedar mengajar. Bahkan berbagai pekerjaan administrasi Tata Usaha dikuasainya. Untuk saat ini biasanya guru seperti ini familiar dengan komputer/IT. Nah guru yang go blog (maksudnya mau dan mampu membuat blog) masuk dalam kategori ini.
4. Guru Sensitif, guru dalam kategori inilah yang gawat. Biasanya sudah lama menjadi guru, tidak memiliki kelebihan apa-apa selain mengajar, cenderung konservatif. nah golongan guru penjilat biasanya masuk dalam kategori ini. Selalu berusaha untuk melihat orang lain lebih rendah dari dirinya. Selalu membuat pengaduan dan mengeluh kepada atasan. Dan biasanya Kepala Sekolah pun tidak berkutik dengan guru seperti ini. Selalu menganggap dirinya lebih senior. Dan jika guru seperti ini memiliki kekuasaan dalam manajemen dapat dipastikan akan menggunakan "manajemen hitung kacang", yaitu manajemen yang mendahulukan senioritas daripada kompetensi.
5. Guru Kuratif, guru seperti ini biasanya banyak melakukan koreksi, saran dan pembinaan kepada orang lain. Biasanya memang sok tahu dan cenderung merasa benar sendiri. Kadangkala ada hikmah positif yang dapat diperoleh dari guru seperti ini.

Di setiap sekolah biasanya lima kategori tersebut selalu ada dengan jumlah bervariasi. Sayangnya hal ini tidak selalu dipahami oleh pejabat dan pembuat kebijakan. Sebetulnya untuk membuat dunia pendidikan menjadi smart, selayaknya pembuat kebijakan mengetahui dan memehami hal ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

betul tuh, harus diberantas tuh penjilat....

Anonim mengatakan...

ops, bulan maret lalu aku dah liat neh tulisan. trus aku print dan tempel di papan pengumuman kantor guru. trus type aku ga ada dalam kategori..(tambah lagi). trus entah bbrapa hari ga nyampe seminggu dah hilang tuh. ada yang kena dan telak gitu. thanks ya.
hoping someday you'll could help me in Geography. i am a teacher of geografi sma 1 pangururan samosir. horas.